Trahnews.com | Banten – Hasil rekrutmen resmi RSUD Labuan dan Cilograng telah diumumkan Panitia Seleksi dengan Nomor 68 Tahun 2025. Pengumuman tersebut ditandatangani langsung oleh Plh. Sekretariat Daerah Selaku Ketua Pansel Nana Supiana.
Hasil tersebut memicu protes keras dari berbagai kalangan salah satunya ialah dari Organisasi Forum Warga Bersatu Banten atau dikenal dengan FORWATU Banten.
Dalam konferensi persnya yang dilakukan di sekretariat Forwatu Banten, Arwan menanggapi hasil Akhir CAT tidak berkeadilan karena warga lokal tidak mendapatkan bonus Afirmasi 30% atau 150 Point sesuai dengan ketentuan yang disampaikan oleh Pemprov Banten.
“Untuk peserta pelamar yang berasal / domisili Kabupaten Lebak yang melamar ke RSUD Cilograng dan pelamar yang berasal/domisili Kabupaten Pandeglang yang melamar RSUD Labuan, dibuktikan dengan KTP, diberikan penambahan nilai sebesar 30 persen atau penambahan sebesar 150 poin dalam skor CAT. Dan rata-rata Peserta yang domisili di Kabupaten Lebak dan Pandeglang tidak mendapatkan Hak nya sebagai warga lebak dan Pandeglang!” Papar Arwan.
“Ini Konyol? Jika mereka patuh pada aturan tersebut semestinya chek pelamar yang berdomisili di KTP Lebak dan Pandeglang tambahkan semua dengan nilai CAT lalu dirangking! Ini kayak anak SD yang pola ngitungnya tidak nyambung! Disinyalir nilai Afirmasi hanya diberikan kepada peserta tertentu yang punya kedekatan! Saya akan uji datanya!” Ungkap Arwan.
Pada kesempatan Rapat dengan beberapa Ormas, Arwan mengundang Ormas yang tergabung dalam Forum Banten Pulih untuk ikut serta Teklap dalam rangka menyiapkan Aksi Massa yang akan digelar dalam waktu dekat!
“Ada 37 Ormas yang hari ini hadir di momentum ini saya suarakan untuk bersama sama kritik polarisasi pansel yang tidak punya integritas! Kita akan Aksi bila perlu pasang tenda untuk Batalkan Hasil Tes dan minta Kadis Kesehatan dan BKd di nonjobkan!” Tutup Arwan. (Adi kurniawan)