Trahnews.com. Inhil. Kecamatan Enok, sebuah kawasan dengan potensi besar di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, kini menjadi sorotan publik. Dikenal dengan luas wilayah mencapai 880,86 km² dan dihuni sekitar 27.449 warga, mayoritas petani kelapa, kecamatan ini memiliki 14 kelurahan dan desa yang menawarkan peluang besar untuk berkembang. Namun, di balik potensi tersebut, muncul suara ketidakpuasan dari masyarakat yang menuntut perubahan.
Ketidakpuasan ini dipicu oleh kinerja Camat Enok, Wono Sugito, yang dianggap tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap pelayanan publik dan berbagai aktivitas di kecamatan.
Hal ini diungkapkan oleh Riga Azmizal, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Enok (IMPPEN), yang mewakili suara masyarakat yang kecewa dengan kepemimpinan saat ini.
Menurut Riga, banyak laporan yang masuk terkait ketidakhadiran Camat Enok di kantor, serta kurangnya perhatian terhadap kegiatan-kegiatan yang ada.
Masyarakat merasa kesulitan dalam mengurus administrasi, karena Camat Enok sering tidak berada di tempat.
“Hal ini sudah menjadi pembicaraan di kalangan warga, yang mengeluhkan kesulitan berurusan dengan pihak kecamatan. Kami juga merasa tidak mendapatkan respon yang baik ketika ingin berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan di kecamatan,” kata Riga, yang juga anggota HMI Cabang Tembilahan, Sabtu (14/12/2024).
Riga menambahkan, meskipun ada Sekretaris Camat (Sekcam) yang bisa mewakili, namun masyarakat merasa perlu bertemu langsung dengan camat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
Oleh karena itu, Riga mendesak agar Pj Bupati Indragiri Hilir segera melakukan evaluasi terhadap kinerja Camat Enok dan mempertimbangkan untuk menggantinya.
“Kami meminta agar Pj Bupati Indragiri Hilir segera melakukan evaluasi terhadap kinerja Camat Enok dan, jika perlu, menggantinya. Kecamatan Enok membutuhkan pemimpin yang lebih peduli dan siap memberikan pelayanan yang lebih baik,” tegas Riga.
Harapan besar pun disampaikan oleh Riga dan masyarakat Enok. Mereka berharap agar Camat Enok yang baru bisa lebih sering turun ke lapangan, mendengarkan aspirasi warga, dan memberikan perhatian lebih terhadap pelayanan publik.
“Masyarakat Enok berhak mendapatkan pelayanan yang lebih baik,” tutup Riga.
Tuntutan ini menggambarkan harapan masyarakat dan pemuda Enok untuk melihat perubahan nyata dalam kepemimpinan kecamatan, demi kemajuan dan kesejahteraan bersama. (Me/Red)
