Trahnews.com. Tapanuli Selatan. Sosok Tokoh masyarakat Tapanuli Selatan dan Mantan Bupati Tapanuli Selatan Sumatera Utara, H. Syahrul M. Pasaribu SH, menjadi narasumber tunggal pada rapat koordinasi yang diikuti 287 Kepala SD dan 50 Kepala SMP se Tapanuli Selatan, Kamis (2 /11)
Rakor bertema “Peningkatan Kapasitas Kepala Satuan Pendidikan Dasar se Tapanuli Selatan Menuju Indonesia Emas 2045” itu digelar di aula SARASI lantai 3 kantor Bupati Tapsel di Sipirok
Sesuai surat Plt. Bupati Tapsel Rasyid Assaf Dongoran tertanggal 28 Oktober 2024, Syahrul Pasaribu diminta menjadi narasumber Rakor tersebut dalam kapasitasnya sebagai Bupati Tapsel periode 2010-2015 dan 2016-2021.
Kepala Dinas Pendidikan Tapsel Arman Pasaribu melaporkan, Rakor ini diikuti 337 orang Kepala SD dan SMP. Ada tiga orang yang diwakilkan, karena kepala sekolahnya sedang sakit dan baru mengalami kecelakaan.
“Rakor ini bertujuan meningkatkan kapasitas kepala sekolah se Tapanuli Selatan. Yakni dalam rangka persiapan menuju Indonesia Emas 2045, sebagaimana program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka,” katanya.
Sementara Plt. Bupati Tapsel Rasyid Assaf Dongoran menyebutkan, Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Raka Buming Raka telah dilantik pada tanggal 20 Oktober yang lalu.
Terdapat sejumlah program Presiden dan Wakil Presiden yang pelaksanaannya tidak harus menunggu pergantian tahun anggaran 2024 ke 2025. Seperti peningkatan kapasitas kepala sekolah dalam mempersiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.
“Hari ini kita undang pak Syahrul Pasaribu, Bupati Tapsel periode 2010-2025 dan 2016-2021, sebagai narasumber. Sebab, kepemimpinan beliau kita nilai cukup bagus dan berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat dan derajat pendidikan Tapsel,” terang Rasyid Dongoran.
Kepada semua Kepala SD dan SMP Negeri maupun swasta yang menjadi peserta Rakor ini, Plt. Bupati Tapsel meminta agar fahami betul makna dan tujuan peningkatan kapasitas yang disampaikan narasumber.
“Maknai sungguh-sungguh apa maksud, tujuan dan arah dari materi yang disampaikan. Jangan salah menerjemahkan, karena program ini menyangkut masa depan generasi muda kita, khususnya dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” pesan Plt. Bupati Tapsel.
Bagusi Kapasitas Syahrul M. Pasaribu sebagai narasumber tunggal Rakor ini membawakan materi berjudul “Peran Strategis Kepala Satuan Pendidikan Dasar Menuju Indonesia Emas 2045”. Materi ini menyasar pada peningkatan atau membagusi kapasitas para kepala sekolah.
Kepala satuan pendidikan dasar, katanya, ialah orang yang bertanggungjawab dan berwenang memimpin satuan dasar. Karena itu, Rakor ini diperuntukan secara khusus bagi Kepala SD dan SMP.
“Kepala SD dan SMP sederajat, harus mampu melaksanakan tugas sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, figur dan mediator. Memang berat tanggungjawabnya, tapi itulah tugas seorang pemimpin,” katanya.
Menurut Syahrul, terdapat beberapa kendala dan tantangan yang dihadapi dalam rangka menyukseskan tugas dan tanggungjawab kepala sekolah di Tapsel. Antara lain kurangnya sumber daya manusia (SDM), fasilitas pendidikan dan anggaran.
Karena itu diperlukan peningkatan kapasitas, kualitas dan profesionalitas para kepala sekolah dan tenaga pendidik. Apalagi di era menuju Indonesia Emas 2045 ini, para kepala sekolah harus selalu siap beradaptasi dengan kebijakan yang baru.
Kepekaan dan kepedulian kepala daerah, sesungguhnya juga sangat menentukan dalam hal mengatasi permasalahan dan kendala yang dihadapi dunia pendidikan Tapsel. Antara lain dalam hal menjaga dan mengawal agar jangan sampai ada anak didik yang putus sekolah.
“Terus terang, kita miris melihat fakta Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Tapsel yang mengalami perlambatan pertumbuhan. Bahkan, sebagai kabupaten induk, rangking Tapsel telah dua tingkat di bawah Padanglawas Utara yang merupakan kabupaten pemekaran kita, ujarnya
Syahrul merincikan, tahun 2022 Tapsel berada di ranking 21 IPM tertinggi tingkat kabupaten/kota se Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan Paluta rangking 20. Pada tahun 2023 Paluta sudah di rangking 19 dan Tapsel tetap rangking 21. Padahal tahun-tahun sebelumnya Paluta selalu di bawah Tapsel.
IPM dihitung berdasarkan tiga indikator atau komponen. Yaitu kondisi pendidikan, kesehatan dan ekonomi (standar hidup layak) di satu daerah. Kenapa pertumbuhan IPM Tapsel lebih lambat dibanding Paluta, tentulah banyak faktor dan salah satunya adalah sektor pendidikan.
Di kesempatan ini Syahrul berbagi strategi dan solusi bagi peningkatan kapasitas para kepala sekolah di Tapsel. Sehingga ke depannya dapat merealisasi dan menularkannya kepada tenaga pendidik di kesatuan masing-masing.
Syahrul menambahkan, generasi muda kita yang hari ini masih duduk di bangku SD dan SMP, akan menjadi bagian dari Bonus Demografi di tahun tahun 2030 sampai 2040 dan akan berpuncak di tahun 2045.
“Generasi muda ini akan tertinggal apabila tidak dipersiapkan sejak dini. Ingat, Tapsel kaya sumber daya alam, jika kita tertinggal maka anak cucu kita hanya bekerja sebagai buruh kasar,” ujarnya.
Perlu diketahui, Rakor peningkatan kapasitas kepala sekolah ini juga sebagai bentuk persiapan menyambut program prioritas pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo – Gibran, yakni Makan Bergizi Gratis yang sasaran utamanya adalah siswa sekolah.
Program yang akan dimulai tahun 2025 ini, merupakan bagian dari upaya pemerintah menyongsog masa Bonus dlDemografi menuju Indonesia Emas 2045.
Pada Rakor ini, ada beberapa kepala sekolah yang bertanya seberapa besar dampak terpilihnya satu pasangan calon kepala daerah di Pilkada terhadap realisasi program Menuju Indonesia Emas 2045.
Syahrul menjawab, dampaknya sangat besar. Jika pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang terpilih adalah orang yang tidak memiliki kepedulian dan tidak mampu menjalankan program nasional itu, tentu Tapsel dan rakyatnya akan tertinggal dibanding daerah lain.
Sementara jika Bupati dan Wakil Bupati terpilih di Pilkada adalah orang yang memiliki kepedulian kepada rakyatnya, punya wawasan luas dan jaringan kuat sampai ke tingkat nasional, maka masyarakat Tapsel akan menjadi tuan di tanah sendiri.
Membangun daerah dan rakyat, butuh kolaborasi kuat antara pemimpin kabupaten/kota dengan pemimpin provinsi dan pusat. Karena dengan kolaborasi dan sinergitas yang kuat itu, maka Sumatera Utara dan Tapanui Selatan bisa bangkit menuju Indonesia Emas 2045.
“Cerdaslah menentukan pilihan di Pilkada 27 November nanti. Gunakan rasionalitas dan objektifitas berpikir dalam memilih Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati. Lihat track record dan yang punya kepedulian tinggi pada rakyat serta punya jaringan luas di tingkat propinsi maupun nasional,” pesan Syahrul.
Di akhir kegiatan ini, Syahrul M. Pasaribu diulosi oleh Plt. Bupati Tapsel Rasyid Assaf Dogoran dan Kepal Dinas Pendidikan Arman Pasaribu, disaksikan seluruh kepala sekolah dan pimpinan OPD yang hadir.(Zulherman)